Rabu, April 08, 2009

PREDIKSI HASIL PEMILU 2009

Kayak pengamat politik aje.. hehehe. Gpp tau, siapa tehe prediksi-nya mendekati atau akurat. Kalo meleset ? Gpp juga, khan akyu bukan Sarjana Ilmu Politik.. hehehe dan akyu bukan politisi. Akyu hanya manusia biasa .. heheheh (maaf gaya bahasanya, abiz keseringan mesbuk..).

Besok sekitar pukul 15 sudah ada hasil perhitungan cepat oleh lembaga-lembaga survei. Nah, kite lebih canggih lagee, sehari sebelumnya kita keluarkan angka-angka perkiraan. Maaf, ini bukan ramalan. Ini hanyalah kalkulasi awal, mengacu pada data dan informasi yang bertaburan.

Jadi gimana dunk, prediksi besok. Persib menang 2-0 lawan Persija. Eh, maaf yang kita bahas bukan Liga Super, tapi Pemilu 2009. Inilah prediksi-nya. Eng-ing-eng...................

# Kemungkinan tidak ada Parpol yang meraih suara di atas 20 persen.

# Ada beberapa Parpol yang akan memperoleh suara di atas 10 persen, tetapi di bawah 20 persen.

> Yang "sangat berpeluang": Golkar, Demokrat, PDIP, PPP dan PKS.

> Yang "sedikit berpeluang" : PAN, Hanura dan Gerindra.

> Parpol peserta Pemilu 2009 lainnya, diprediksi "maksimum" hanya meraih 5 persen suara.

# Lalu siapa yang menempati peringkat 1. Nah, ini sulit diprediksi, mengingat kehadiran Hanura dan Gerindra sebagai pendatang baru, secara langsung akan menggoyahkan posisi Demokrat, Golkar dan PDIP.

# Demokrat, Golkar, PDIP, Hanura dan Gerindra akan berebut dukungan kaum nasionalis. Akan terjadi kompetisi yang seru di antara kelima Parpol nasionalis ini.

# Demokrat lebih diperhitungkan, mengingat kehadiran sosok Presiden SBY dan iklan di media (terutama televisi) yang begitu gencar.

# Golkar juga bakal menguat, meskipun dilanda masalah perpecahan tokoh (Akbar Tanjung, Sultan tidak kompak dengan JK), namun keberadaan JK yang lincah dan populer bisa mendongkrak posisi Golkar. Faktor iklan di media juga akan memberikan kontribusi yang nyata bagi perolehan suara Golkar.

# PDIP sulit diunggulkan, mengingat ada perpecahan internal, yaitu dengan hengkangnya beberapa tokoh yang membentuk PDP. Faktor Megawati tampaknya daya tariknya tidak secemerlang Pemilu sebelumnya.

# Gerindra dan Hanura, dua Parpol yang dibentuk mantan Jenderal ini, diduga bakal menjadi pendatang baru yang cemerlang. Tapi belum sehebat tiga Parpol nasionalis pendahulunya. Khusus Gerinda kemungkinan akan mendapat limpahan pendukung PKB, mengingat secara terang-terangan Gusdur mendukung Prabowo sebagai Capres.

# Jadi untuk Parpol nasionalis, peringkatnya 1 dan 2. Golkar atau Demokrat, 2. PDIP, 3. Gerindra, 4. Hanura.

# Untuk Parpol yang berideologi Islam, yaitu PKS dan PPP diprediksi akan memperoleh "rapor" yang lebih baik dari Pemilu 2004.

# PKS makin menguat, mengingat mesin partai atau manajemen partai bekerja dengan baik. Iklan di media juga cukup menarik dan gencar. Keberhasilan PKS mendudukan kadernya di propinsi berpenduduk terbanyak di Indonesia, Jawa Barat, menjadi nilai tambah tersendiri. Dengan adanya kompetisi yang menguat di antara lima Parpol nasionalis, maka ada peluang bagi PKS untuk menyodok di ranking 1 perolehan suara Pemilu 2009.

# PPP akan memperoleh hasil yang lebih baik, mengingat banyak tokoh yang pulang kandang, antara lain Zaenudin MZ dan Rhoma Irama. Begitu pula sebagian masa PKB akan pulang kandang, bergabung lagi dengan PPP. Namun lampu hijau dari petinggi PPP untuk mendukung Megawati sebagai Capres akan menjadi bumerang. Sebab, sebagian arus bawah PPP tidak menyukai hal ini.

# Untuk Parpol berhaluan nasionalis-Islam seperti PAN dan PKB, Pemilu 2009 tampaknya bakal menjadi ujian yang berat.

# Sepeninggal Amien Rais sebagai Ketua Umum, jelas PAN mengalami penurunan famour. Bagaimanapun PAN identik dengan Amien Rais. Adapun ketua umum yang sekarang, Seotrisno Bachir, reputasinya jauh di belakang Amien Rais sebagai tokoh reformasi. Hengkangnya tokoh muda dengan membentuk PMB yang dengan jelas mencitra-kan sebagai partai-nya orang Muhamadiyah, jelas akan mengkeroposkan PAN. Adapun strategi merekrut selebriti nasional untuk menjadi Caleg dari PAN, hanya sedikit memperbaiki performa PAN.

# Perpecahan di tubuh PKB antara Gusdur dengan Muhaimin Iskandar, jelas berdampak serius terhadap perolehan suara PKB dalam Pemilu 2009. Gejalanya dapat dilihat dari Pilkada Jawa Timur, ketika Cagub dari PKB hanya memperoleh sedikit dukungan warga Jatim yang mayoritas kaum Nahdiyin. Gusdur marah, PKB melemah. Maka dalam Pemilu 2009, PKB akan sulit mendapat 10 persen suara.

# Nah itulah prediksi amatiran hasil Pemilu 2009 .... (ATEP AFIA)